CI/CD merupakan kepanjangan dari Continuous Integration &amp; Continuous Deployment. CI/CD adalah salah satu lifecycle DevOps dimana deployment aplikasi akan melalui proses error-checking sehingga aplikasi tersebut dapat berjalan tanpa masalah dengan deployment yang efisien.
. Ada banyak tool CI/CD yang sudah tersedia, namun setiap tools memiliki keunikan tersendiri. Jenkins dan Gitlab merupakan salah satu tool CI/CD yang sering kali digunakan, kedua tool ini memiliki keunikan masing-masing, mulai dari plugin yang berlimpah hingga CI/CD yang otomatis.&nbsp;
.&nbsp;
.&nbsp;
<h1>Jenkins </h1>

<img src="https://lh6.googleusercontent.com/NZCSbToMiF2PpkSlw9d_t7Sa_T9HNVFo3x9Km_L8Px2reWGPUZKdv4VRYKaa60vg1YZO9Ox09nxnc4o0UTGpA56MEAdi7Ucc04CC1mr1hdO4myoHPVUGtngv-lOPCqrxtR77XSDkMaVweo3-uyU3ZykDkVGsyuAIVDv7bKJ2QsJzpX8H4q2S4ydeXg" alt="" style="height: ;width: "/>
.&nbsp;
Jenkins merupakan salah satu tool CI/CD yang cukup umum digunakan, dikenal sebagai tool yang cukup mudah digunakan dengan dokumentasi yang sangat singkat, jelas dan padat, ditambah lagi sangat praktis karena setiap build tidak perlu di monitor, Jenkins menjadi salah satu tool CI/CD yang kuat dan dapat diandalkan. 
.&nbsp;
Keuntungan :
<ul>
<li>Open-source dan bisa diakses semua user</li>
<li>Integrasi dan Plugin yang banyak, membuat Jenkins sangat fleksibel</li>
<li>Platform-agnostic, bisa digunakan di semua sistem</li>
<li>Easy-to-use, sangat mudah digunakan untuk pemula maupun profesional</li>
<li>Komunitas yang sangat membantu, dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas</li>
<li>RESTful API, bisa digunakan untuk trigger build atau notifikasi build yang berjalan</li>
</ul>
.&nbsp;
Kekurangan :
<ul>
<li>Proses build yang error memiliki detail yang kurang lengkap</li>
<li>Self-Hosted, artinya kita harus menyediakan resource </li>
<li>Harus melakukan konfigurasi setiap plugin untuk integrasi</li>
</ul>
.&nbsp;
.&nbsp;
<h1>Gitlab CI/CD </h1>

<img src="https://lh6.googleusercontent.com/wairU2HnsBpY5Zu1NgCodlj8Gc_Jrftlp3Gsq69jAedwSyMZ9jwKoDj3xM9ez8J6kMvwwYKdjcpFHl8XZ_s_PpeZOCiBvMEKqd9atZDX8ByggYJzjtTPXsvEmXc36AC9U7v7ILQB5VH0O6KsJUxnAV-mAu8yLzwHXRQocWRj59sGqpnGr6bWx4bPTA" alt="" style="height: ;width: "/>
.&nbsp;
Gitlab adalah salah satu tool CI/CD yang diakui sangat komprehensif dan juga lengkap untuk tool DevOps. Gitlab bersifat open-source namun memiliki lisensi yang berbayar, fitur gratisnya tetap ada namun terbatas, akan tetapi kolaborasi antar tim dan version control yang sangat detailed membuat Gitlab menjadi pilihan yang menarik. .&nbsp;
Keuntungan :
<ul>
<li>Tools lengkap untuk task development DevOps</li>
<li>Data yang lengkap untuk analisa produk/aplikasi (issue tracking, User statistics dsb.)</li>
<li>Version Control dengan integrasi fitur yang lengkap.</li>
<li>Auto DevOps, fitur build test yang otomatis sehingga mempercepat tugas tim DevOps</li>
<li>Integrasi kolaborasi tim yang sangat interaktif dengan fitur yang melimpah</li>
</ul>
.&nbsp;
Kekurangan :
<ul>
<li>Walaupun bersifat open-source, terdapat paywall di beberapa fitur dan resource (CI/CD dalam menit, storage, customer support dsb.)</li>
<li>Job Artifacts harus di download dan upload secara manual (Artifacts : metadata yang berisi hasil build test, security scans dsb.)</li>
<li>Untuk melakukan test, branch harus di merge terlebih dahulu</li>
</ul>
.
Perbandingan Jenkins dan Gitlab
<ul>
<li>Gitlab memiliki fitur git yang sudah terintegrasi, sehingga manajemen branch repository tergolong sangat mudah ditambah juga menjaga repository menjadi lebih aman. Jenkins bisa mengontrol repository namun fiturnya terbatas.</li>
<li>Jenkins dan Gitlab bersifat open-source, namun Jenkins lebih digunakan oleh “coder” karena digunakan secara internal, sementara Gitlab lebih digunakan oleh “developer” karena servicenya bisa di host menggunakan resource sendiri.</li>
<li>Setiap project yang berjalan di Gitlab dapat di track se detail mungkin sehingga troubleshooting bisa lebih efisien.</li>
<li>Jenkins memiliki instalasi yang simpel dan konfigurasi yang cepat sehingga praktis untuk digunakan.&nbsp;</li>
</ul>

CI/CD merupakan kepanjangan dari Continuous Integration & Continuous Deployment. CI/CD adalah salah satu lifecycle DevOps dimana deployment aplikasi akan melalui proses error-checking sehingga aplikasi tersebut dapat berjalan tanpa masalah dengan deployment yang efisien.

Hal - Hal yang Harus Kamu Ketahui Mengenai Perbedaan Jenkins dan Gitlab CI